Selasa, 04 Maret 2014

Perangkat Jaringan Komputer

sebuah jaringan komputer biasanya didukung oleh perangkat jaringan komputer yang lengkap agar fungsi dan manfaat dari jaringan komputer maksimal. Perangkat jaringan komputer sangat diperlukan mengingat hal ini adalah tool pokok yang harus ada dalam sebuah jaringan komputer.
Dengan begitu suatu jaringan komputer bisa berfungsi sesuai apa yang diharapkan, adapun mengenai perangkat yang biasanya dibutuhkan dalam jaringan komputer khususnya jaringan kabel akan dijelaskan dalam artikel ini.
Perangkat Jaringan Komputer

1. Perangkat Keras (Hardware)
a) Komputer Server
Komputer server biasanya mempunyai sistem operasi, aplikasi dan database yang menyediakan layanan kepada komputer-komputer lain (client) dalam jaringan.
Jika sebuah jaringan komputer tersebut terkoneksi dengan internet, maka komputer server ini juga berfungsi sebagai gateway atau

b) Komputer Client
Komputer client merupakan komputer yang digunakan untuk mengolah data yang diambil dari server, dengan kata lain komputer yang menerima pelayanan dari komputer server.

c) NIC (Network Interface Card) atau Kartu Jaringan

NIC merupakan sebuah perangkat keras komputer yang dirancang agar memungkinkankomputer melakukan komunikasi dalam dalam jaringan.
fungsi utama NIC antara lain :
- Media pengirim data ke komputer lain di dalam jaringan
- Mengontrol arus data antara komputer dan sistem kabel
- Menerima data yang dikirim dari komputer lain lewat kabel dan menerjemahkannya ke dalam bit yang dimengerti oleh komputer

Ada beberapa jenis BUS yang digunakan NIC, diantaranya:
- ISA (Industry Standard Architecture)
- PCI (Peripheral Component Interface)

d) Hub (Konsentrator)

HUB adalah perangkat keras jaringan berfungsi untuk membagi dan menguatkan sinyal data kartu jaringan. Dengan Hub ini, sebuah kabel dari komputer server dibagi menjadi beberapa komputer client. Hub mempunyai beberapa port sebagai konektor kabel dari komputer, atau perangkat lain yang terhubung dalam jaringan. Jumlah port pada Hub bervariasi diantarnya 6, 8, dan 24.

e) Kabel dan Konektor
Dalam sebuah jaringan kabel berfungsi sebagai penghubung. Ada beberapa jenis kabel yang digunakan dalam sebuah jaringan komputer.

+ BNC Connector
  • Berbentuk silinder, dengan 2 prongs untuk menghubungkan
  • Terbuat dari tembaga
  • Menggunakan T-connector jika dihubungkan dengan network adaptor


+ Twisted Pair Ethernet
Kabel ini ada dua macam:
- UTP (Unshielded Twisted Pair), tanpa selubung pembungkus
- STP (Shielded Twisted Pair), dengan selubung pembungkus

+  Konetor RJ-11 atau RJ-45.
- Twisted atau terpelintir dimaksudkan untuk mengurangi interferensi listrik.
- Dapat melewatkan sinyal sampai 10 Mbps.
- STP tahan gangguan daripada UTP sehingga kecepatannya sampai 100 Mbps.
-  Dibutuhkan hub untuk membangun sebuah LAN.

+  Fiber Optic (FO)
Kecepatan pengiriman data dengan media FO lebih dari 100 Mbps dan bebas pengaruh lingkungan. Harga relatif mahal dan pemasangan atau instalasi lebih sulit

+ Router

Perangkat dalam jaringan yang mengatur aliran data dari suatu jaringan (LAN) ke jaringan lain sehingga arus data daru satu jaringan tidak bercampur dengan arus data dari jaringan lain.

2. Perangkat Lunak (Software)

  • Sistem Operasi (Operating System)
Untuk system operasi yang tidak perlu menjadi masalah, karena memang hampir semua sistem operasi yang sekarang ini sudah mampu untuk membangun jaringan komputer. Sistem operasi yang umum digunakan bisanya ; Windows dari Microsoft dan Linux.
Masing-masing system operasi mempunyai keunggulan dan kelemahan masing-masing, jadi terserah anda mau menggunakan sistem operasi yang mana.

  • Driver
Driver ini adalah sebuah program komputer kecil yang biasanya menjadi satu paket dengan perangkat yang akan dipasang pada komputer. Misalnya, pada saat kita akan memasang perangkat tambahan NIC (Network Interface Card), jika komputer kita tidak mengenal NIC yanag akan dipasang maka kita memerlukan driver tambahan untuk menginstalasinya. Maka dari itu, driver juga perlu dalam sebuah jaringan komputer.

Senin, 03 Maret 2014

Belajar Membuat Musik Memakai FLstudio

Pada dasarnya bikin lagu dugem sama kaya bikin lagu Dand ada Drum,bass,gitar,keyboard dll. jadi gampang buat anak2 band buat bikin lagu dugem pake FL studio. Mungkin bisa lebih puas lagi dari pada bikin lagu band karna kalo bikin lagu dugem semua element kita yg isi sendiri. jadi bisa semau kita lah bikin nada drum,gutar,bass dll. yg ngebedain bikin lagu band sama lagu dugem itu... kalo Band kita bikin lagu langsung dari alatnya/hardware, kalo lagu dugem biasanya langsung dari softrware aja soalnya Software2 sekarang udah banyak pluginnya. dari A sampe Z semua alat musik ada. eyyiitt...!! tapi jangan salah lagu band juga bisa loh bikin pake FLstudio.. hehehehe... and yg bukan anak band dan ga bisa maen alat musik santai.. disini ane bakal ajarin sedikit demi sedikit ya... banyak carapenerangan bikin lagu pake FL. yahh.. mudah2an Penerangan ane gampang dicerna sama teman2 semua.. hehe.. :) buat yg masih awam bangeet sama musik nie ane kasih tau caranya ya... kalo masih ada yang salah maaf-maaf ya.. soalnya ane juga masih belajar..hihi...
1. lo harus ngerti lagu.. caranya sering2 dengerin lagu dugem yang lo suka.. fungsinya biar kuping peka dan otak bisa ngesave semua yg lo denger. entah itu dari ketukan beat,hitungan beat atau tempo beat.

2.nyoba remix atau edit lagu2 orang yg udah jadi. misalkan lagu (somewhare dash berlin) diedit beatnya pake beat breakbeat. caranya gampang.
1.masuk bahan atau lagu yang mau diremix ( somewhare - breakbeat ) ke fl
2.samakan tempo/beat
3.matiin bass/low lagu yang mau diremix (  somewhare )
4.dipotong beat breakbeatnya terus loop/ulang beat breakbeat yang mau dimasukin ke lagu yang diatas. atau klo ga mau pusing downoad aja free loopsample breakbeat Di Home blog ini..
5.kecilin High sedikit aja.
Contah :

Nah cukup 2 cara yang ane ajarin diatas.. belajar  Remix terus.. sedikit demi sedikit pasti bisa ko... asalkan niat dan rajin remix/edit lagu2 orang... Selamat mencoba.. semoga bermanfaat.
You might also like:

Uji Makanan dengan Lugol, Benedict, Biuret, Kertas Minyak Bahan makanan yang kita konsumsi sehari-hari harus mengandung nutrient yang diperlukan tu

Bahan makanan yang kita konsumsi sehari-hari harus mengandung nutrient yang diperlukan tubuh. Karbohidrat, lemak dan protein merupakan nutrient yang dibutuhkan dalam jumlah besar, sedangkan vitamin dan mineral dibutuhkan tubuh dalam jumlah kecil. Walaupun dibutuhkan sedikit bahan tersebut harus ada dalam menu makanan kita.

Untuk mengetahui kandungan zat nutrient yang terdapat dalam bahan makanan digunakan indicator uji makan
an yang biasa dikenal dengan istilah reagen. Beberapa reagen yang banyak digunakan untuk mendeterminasi kandungan nutrient dalam makanan adalah: 

  1. Lugol / kalium yodida

Digunakan untuk menunjukkan kandungan bahan makanan jenis amilum (tepung)

  1. Benedict / fehling A dan Fehling B

Digunakan untuk menunjukkan kandungan bahan makanan kelompok gula (monosakarida dan di sakarida)

  1. Millon / Molisch / Biuret

Digunakan untuk menunjukkan bahan makanan kelompok protein

  1. Sudan III / etanol / kertas buram

Digunakan untuk menunjukkan bahan makanan yang mengandung lemak / minyak

  1. Metilen Blue

Digunakan untuk menunjukkan bahan makanan yang mengandung vitamin C

Kesimpulan :

Amilum-> larutan lugol –> warna biru tua sampai hitam (gelap).

Glukosa-> larutan benedict(fehling Adan B)-> warna merah bata.

Protein-> larutan biuret-> waarna hijau sampai ungu

Lemak -> kertas minyak-> kertas jadi transparan.

Kisah Sedih Seorang Ayah

Pada kesempatan ini saya akan segera berbagi sebuah cerita sedih seorang ayah yang begitu malang sekali nasibnya, kisah yang begitu mengharukan jika kita simak dengan baik dan seksama. Mungkin dari kisah ini kita bisa mengambil hikmah agar kita takan menyia-nyiakan apa yang telah diberikan oleh sang pencipta. Oke deh kita langsung saja baca dengan hati yang paling dalam Kisah Sedih Seorang Ayah dibawah ini dengan lengkap.

Terlahir sebagai menantu bukan pilihan. Tapi aku dan Kania harus tetap menikah. Itu sebabnya kami ada di Kantor Catatan Sipil. Wali kami pun wali hakim. Dalam tiga puluh menit, prosesi pernikahan kami selesai. Tanpa sungkem dan tabur melati atau hidangan istimewa dan salam sejahtera dari kerabat. Tapi aku masih sangat bersyukur karena Lukman dan Naila mau hadir menjadi saksi. Umurku sudah menginjak seperempat abad dan Kania di bawahku. Cita-cita kami sederhana, ingin hidup bahagia.

22 tahun yang lalu, ..
  Pekerjaanku tidak begitu elit, tapi cukup untuk biaya makan keluargaku. Ya, keluargaku. Karena sekarang aku sudah punya momongan. Seorang putri, kunamai ia Kamila. Aku berharap ia bisa menjadi perempuan sempurna, maksudku kaya akan budi baik hingga dia tampak sempurna. Kulitnya masih merah, mungkin karena ia baru berumur seminggu. Sayang, dia tak dijenguk kakek-neneknya dan aku merasa prihatin. Aku harus bisa terima nasib kembali, orangtuaku dan orangtua Kania tak mau menerima kami. Ya sudahlah. Aku tak berhak untuk memaksa dan aku tidak membenci mereka. Aku hanya yakin, suatu saat nanti, mereka pasti akan berubah.

19 tahun yang lalu, ..
  Kamilaku gesit dan lincah. Dia sekarang sedang senang berlari-lari, melompat-lompat atau meloncat dari meja ke kursi lalu dari kursi ke lantai kemudian berteriak “Horeee, Iya bisa terbang”. Begitulah dia memanggil namanya sendiri, Iya. Kembang senyumnya selalu merekah seperti mawar di pot halaman rumah. Dan Kania tak jarang berteriak, “Iya sayaaang,” jika sudah terdengar suara “Prang”. Itu artinya, ada yang pecah, bisa vas bunga, gelas, piring, atau meja kaca. Terakhir cermin rias ibunya yang pecah. Waktu dia melompat dari tempat tidur ke lantai, boneka kayu yang dipegangnya terpental. Dan dia cuma bilang “Kenapa semua kaca di rumah ini selalu pecah, Ma?”

18 tahun yang lalu, ..
Hari ini Kamila ulang tahun. Aku sengaja pulang lebih awal dari pekerjaanku agar bisa membeli hadiah dulu. Kemarin lalu dia merengek minta dibelikan bola. Kania tak membelikannya karena tak mau anaknya jadi tomboy apalagi jadi pemain bola seperti yang sering diucapkannya. “Nanti kalau sudah besar, Iya mau jadi pemain bola!” tapi aku tidak suka dia menangis terus minta bola, makanya kubelikan ia sebuah bola. Paling tidak aku bisa punya lawan main setiap sabtu sore. Dan seperti yang sudah kuduga, dia bersorak kegirangan waktu kutunjukkan bola itu. “Horee, Iya jadi pemain bola.”

17 Tahun yang lalu, ...
  Iya, Iya. Bapak kan sudah bilang jangan main bola di jalan. Mainnya di rumah aja. Coba kalau ia nurut, Bapak kan tidak akan seperti ini. Aku tidak tahu bagaimana Kania bisa tidak tahu Iya menyembunyikan bola di tas sekolahnya. Yang aku tahu, hari itu hari sabtu dan aku akan menjemputnya dari sekolah. Kulihat anakku sedang asyik menendang bola sepanjang jalan pulang dari sekolah dan ia semakin ketengah jalan. Aku berlari menghampirinya, rasa khawatirku mengalahkan kehati-hatianku dan “Iyaaaa”. Sebuah truk pasir telak menghantam tubuhku, lindasan ban besarnya berhenti di atas dua kakiku. Waktu aku sadar, dua kakiku sudah diamputasi. Ya Tuhan, bagaimana ini. Bayang-bayang kelam menyelimuti pikiranku, tanpa kaki, bagaimana aku bekerja sementara pekerjaanku mengantar barang dari perusahaan ke rumah konsumen. Kulihat Kania menangis sedih, bibir cuma berkata “Coba kalau kamu tak belikan ia bola!”

15 tahun yang lalu, ...
  Perekonomianku morat marit setelah kecelakaan. Uang pesangon habis untuk ke rumah sakit dan uang tabungan menguap jadi asap dapur. Kania mulai banyak mengeluh dan Iya mulai banyak dibentak. Aku hanya bisa membelainya. Dan bilang kalau Mamanya sedang sakit kepala makanya cepat marah. Perabotan rumah yang bisa dijual sudah habis. Dan aku tak bisa berkata apa-apa waktu Kania hendak mencari ke luar negeri. Dia ingin penghasilan yang lebih besar untuk mencukupi kebutuhan Kamila. Diizinkan atau tidak diizinkan dia akan tetap pergi. Begitu katanya. Dan akhirnya dia memang pergi ke Malaysia.

13 tahun yang lalu,
  Setahun sejak kepergian Kania, keuangan rumahku sedikit membaik tapi itu hanya setahun. Setelah itu tak terdengar kabar lagi. Aku harus mempersiapkan uang untuk Kamila masuk SMP. Anakku memang pintar dia loncat satu tahun di SD-nya. Dengan segala keprihatinan kupaksakan agar Kamila bisa melanjutkan sekolah. aku bekerja serabutan, mengerjakan pekerjaan yang bisa kukerjakan dengan dua tanganku. Aku miris, menghadapi kenyataan. Menyaksikan anakku yang tumbuh remaja dan aku tahu dia ingin menikmati dunianya. Tapi keadaanku mengurungnya dalam segala kekurangan. Tapi aku harus kuat. Aku harus tabah untuk mengajari Kamila hidup tegar.

10 tahun yang lalu, ...
  Aku sedih, semua tetangga sering mengejek kecacatanku. Dan Kamila hanya sanggup berlari ke dalam rumah lalu sembunyi di dalam kamar. Dia sering jadi bulan-bulanan hinaan teman sebayanya. Anakku cantik, seperti ibunya. “Biar cantik kalo kere ya kelaut aje.” Mungkin itu kata-kata yang sering kudengar.

Tapi anakku memang sabar dia tidak marah walau tak urung menangis juga. “Sabar ya, Nak!” hiburku. “Pak, Iya pake jilbab aja ya, biar tidak diganggu!” pintanya padaku. Dan aku menangis. Anakku maafkan bapakmu, hanya itu suara yang sanggup kupendam dalam hatiku. Sejak hari itu, anakku tak pernah lepas dari kerudungnya. Dan aku bahagia. Anakku, ternyata kamu sudah semakin dewasa. Dia selalu tersenyum padaku. Dia tidak pernah menunjukkan kekecewaannya padaku karena sekolahnya hanya terlambat di bangku SMP.

7 tahun yang lalu, ...
  Aku merenung seharian. Ingatanku tentang Kania, istriku, kembali menemui pikiranku. Sudah bertahun-tahun tak kudengar kabarnya. Aku tak mungkin bohong pada diriku sendiri, jika aku masih menyimpan rindu untuknya. Dan itu pula yang membuat aku takut. Semalam Kamila bilang dia ingin menjadi TKI ke Malaysia. Sulit baginya mencari pekerjaan di sini yang cuma lulusan SMP.

Haruskah aku melepasnya karena alasan ekonomi. Dia bilang aku sudah tua, tenagaku mulai habis dan dia ingin agar aku beristirahat. Dia berjanji akan rajin mengirimi aku uang dan menabung untuk modal. Setelah itu dia akan pulang, menemaniku kembali dan membuka usaha kecil-kecilan. Seperti waktu lalu, kali ini pun aku tak kuasa untuk menghalanginya. Aku hanya berdoa agar Kamilaku baik-baik saja.

4 tahun lalu, ...
  Kamila tak pernah telat mengirimi aku uang. Hampir tiga tahun dia di sana. Dia bekerja sebagai seorang pelayan di rumah seorang nyonya. Tapi Kamila tidak suka dengan laki-laki yang disebutnya datuk. Matanya tak pernah siratkan sinar baik. Dia juga dikenal suka perempuan. Dan nyonya itu adalah istri mudanya yang keempat. Dia bilang dia sudah ingin pulang. Karena akhir-akhir ini dia sering diganggu. Lebaran tahun ini dia akan berhenti bekerja. Itu yang kubaca dari suratnya. Aku senang mengetahui itu dan selalu menunggu hingga masa itu tiba. Kamila bilang, aku jangan pernah lupa salat dan kalau kondisiku sedang baik usahakan untuk salat tahajjud. Tak perlu memaksakan untuk puasa sunnah yang pasti setiap bulan Ramadhan aku harus berusaha sebisa mungkin untuk kuat hingga beduk manghrib berbunyi. Kini anakku lebih pandai menasihati daripada aku. Dan aku bangga.

3 tahun 6 bulan yang lalu, ..
  Inikah badai? Aku mendapat surat dari kepolisian pemerintahan Malaysia, kabarnya anakku ditahan. Dan dia diancam hukuman mati, karena dia terbukti membunuh suami majikannya. Sesak dadaku mendapat kabar ini. Aku menangis, aku tak percaya. Kamilaku yang lemah lembut tak mungkin membunuh. Lagipula kenapa dia harus membunuh. Aku meminta bantuan hukum dari Indonesia untuk menyelamatkan anakku dari maut. Hampir setahun aku gelisah menunggu kasus anakku selesai. Tenaga tuaku terkuras dan airmataku habis. Aku hanya bisa memohon agar anakku tidak dihukum mati andai dia memang bersalah.

2 tahun 6 bulan yang lalu, ...
  Akhirnya putusan itu jatuh juga, anakku terbukti bersalah. Dan dia harus menjalani hukuman gantung sebagai balasannya. Aku tidak bisa apa-apa selain menangis sejadinya. Andai aku tak izinkan dia pergi apakah nasibnya tak akan seburuk ini? Andai aku tak belikan ia bola apakah keadaanku pasti lebih baik?
Aku kini benar-benar sendiri. Wahai Allah kuatkan aku. Atas permintaan anakku aku dijemput terbang ke Malaysia. Anakku ingin aku ada di sisinya disaat terakhirnya. Lihatlah, dia kurus sekali. Dua matanya sembab dan bengkak. Ingin rasanya aku berlari tapi apa daya kakiku tak ada. Aku masuk ke dalam ruangan pertemuan itu, dia berhambur ke arahku, memelukku erat, seakan tak ingin melepaskan aku. “Bapak, Iya Takut!” aku memeluknya lebih erat lagi. Andai bisa ditukar, aku ingin menggantikannya. “Kenapa, Ya, kenapa kamu membunuhnya sayang?” “Lelaki tua itu ingin Iya tidur dengannya, Pak. Iya tidak mau. Iya dipukulnya. Iya takut, Iya dorong dan dia jatuh dari jendela kamar. Dan dia mati. Iya tidak salah kan, Pak!” Aku perih mendengar itu. Aku iba dengan nasib anakku. Masa mudanya hilang begitu saja. Tapi aku bisa apa, istri keempat lelaki tua itu menuntut agar anakku dihukum mati. Dia kaya dan lelaki itu juga orang terhormat. Aku sudah berusaha untuk memohon keringanan bagi anakku, tapi menemuiku pun ia tidak mau. Sia-sia aku tinggal di Malaysia selama enam bulan untuk memohon hukuman pada wanita itu.

2 tahun yang lalu, ....
  Hari ini, anakku akan dihukum gantung. Dan wanita itu akan hadir melihatnya. Aku mendengar dari petugas jika dia sudah datang dan ada di belakangku. Tapi aku tak ingin melihatnya. Aku melihat isyarat tangan dari hakim di sana. Petugas itu membuka papan yang diinjak anakku. Dan ‘blass” Kamilaku kini tergantung. Aku tak bisa lagi menangis. Setelah yakin sudah mati, jenazah anakku diturunkan mereka, aku mendengar langkah kaki menuju jenazah anakku. Dia menyibak kain penutupnya dan tersenyum sini. Aku mendongakkan kepalaku, dan dengan mataku yang samar oleh air mata aku melihat garis wajah yang kukenal.

“Kania?”“Mas Har, kau … !”“Kau … kau bunuh anakmu sendiri, Kania!”“Iya? Dia..dia . Iya?” serunya getir menunjuk jenazah anakku.“Ya, dia Iya kita. Iya yang ingin jadi pemain bola jika sudah besar.”“Tidak … tidaaak … ” Kania berlari ke arah jenazah anakku.

Diguncang tubuh kaku itu sambil menjerit histeris. Seorang petugas menghampiri Kania dan memberikan secarik kertas yang tergenggam di tangannya waktu dia diturunkan dari tiang gantungan. Bunyinya “Terima kasih Mama.” Aku baru sadar, kalau dari dulu Kamila sudah tahu wanita itu ibunya.

Setahun lalu, ...
  Sejak saat itu istriku gila. Tapi apakah dia masih istriku. Yang aku tahu, aku belum pernah menceraikannya. Terakhir kudengar kabarnya dia mati bunuh diri. Dia ingin dikuburkan di samping kuburan anakku, Kamila. Kata pembantu yang mengantarkan jenazahnya padaku, dia sering berteriak, “Iya sayaaang, apalagi yang pecah, Nak.” Kamu tahu Kania, kali ini yang pecah adalah hatiku. Mungkin orang tua kita memang benar, tak seharusnya kita menikah. Agar tak ada kesengsaraan untuk Kamila anak kita. Benarkah begitu sayang?

~ o ~

Kisah Sedih Seorang Ibu

Kisah Sedih Seorang Ibu | Cerpen Kehidupan Nyata ~ Setelah pada kesempatan beberapa saat yang lalu saya sudah pernah postinga artikel tentang KUMPULAN CERITA
, kali ini giliran saya masih menceritakan dengan tema yang sama yaitu kisah sedih juga. Cerita pendek tentang kehidupan nyata seseorang ibu, dimana seorang ibu yang telah melahirkan kita semua. Mungkin dibalik cerita ini kita bisa ambil hikmahnya dalam kehidupan.

Kisah Sedih Seorang Ibu

Kisah perjalanan hidup seorang ibu memang berat juga, jadi kita sebagai anak harus bisa menghargai dan menghormati jangan sampai sebaliknya. Oke deh sob sekarang kita langsung baca artikel tentang Kisah Sedih Seorang Ibu yang telah saya update dalam blog informasi terbaru 2012. dibawah ini sobat bisa mulai baca.
    INI ADALAH REALITI HIDUP....

    Ada kaum wanita menempuh kepayahan hidup di awal remaja mereka dan berubah kepada lebih baik setelah dia bekerja dan berumah tangga.

    Ada pula yang susah ketika awal perkahwinan dan bahagia akhirnya setelah anak semakin besar.

    Ada juga yang susah di penghujung hayat mereka. Inilah yang menyedihkan.

    "Nasib saya tidak seperti ibu ibu di atas tadi, boleh saya katakan hidup saya susah, tertekan jiwa, hati dan perasaan sejak dari saya berada di zaman remaja hinggalah setelah saya bercucu sekarang."

    "Saya rasa mungkin saya salah seorang ibu malang di dunia ini, namun saya taklah kesal sudah nasib saya. Ini kehendak Allah saya redha, tetapi saya kesal sikap anak menantu yang membuatkan hati saya hancur seperti kaca terhempas ke batu,''

    Demikian cerita Puan Hamizah dalam surat pendek yang dihantarkannya dan ketika kami berbual petang Isnin lalu. Sebenarnya sudah beberapa kali kami berbual, tetapi perbualan kami terputus-putus, kerana gangguan cucu menangis dan beliau takut bercakap terlalu lama di telefon bimbang anak menantunya tidak dapat menghubunginya di rumah kerana telefon sedang digunakan. Jadi kami berbual kira-kira 6 minit setiap panggilan. Hinggalah saya faham perasaan hati beliau yang terluka selama ini.

    "Dah lama sangat saya nak luahkan isi hati saya ini, tetapi tak ada orang yang boleh saya percayai, lagi pun kehidupan saya yang terkurung tidak mengizinkan saya berjumpa dengan ramai orang. Nak cakap dengan jiran takut anak terasa malu. Jadi saya simpan semuanya dalam hati."

    "Tetapi apa pun kesimpulan masalah saya ini semuanya berpunca kerana kemiskinan dan kesusahan hidup saya. Kalau hidup kita miskin, anak menantu pun tak suka, malah menganggap kita menyusahkan hidup mereka sahaja. Itulah nasib saya."

    "Saya ibu tunggal, diceraikan kerana suami saya nak kahwin lagi, bakal isteri barunya tak mahu bermadu, jadi tinggallah saya bersama anak-anak seramai empat orang ketika itu masih dalam sekolah rendah dan dua sekolah menengah. Kerana anak pertama dan kedua perempuan agak pandai sikit dapatlah dia belajar ke sekolah menengah sains berasrama. Walaupun duduk asrama saya terpaksa hantar duit sebab belanja mereka agak tinggi, macam-macam benda nak dibeli"

    "Saya bekerja keras untuk mencukupkan belanja mereka di samping dua orang lagi yang masih bersekolah rendah. Ayah mereka setelah menceraikan saya nafkah anak-anak langsung tak bagi. Nak jengok anak pun takut isteri baru marah. Puas saya pergi pejabat dan turun naik mahkamah syariah tapi gagal dapatkan nafkah. Buat habis duit tambang aja, terpaksa cuti akhirnya saya buat keputusan biarlah dia berseronok dengan kehidupan barunya dan jawablah di akhirat nanti".

    "Ketika bercerai saya tak ada rumah, menyewa rumah kecil di kawasan dekat KL memang mudah saya pergi kerja, tapi sewa rumahnya tinggi. Selain bekerja saya jual kain potong yang orang hantar minta saya jualkan, paling tidak dapat juga anak-anak berganti pakaian yang mereka berikan. Biarpun pakaian terpakai tetapi masih baru, senanglah kami berpakaian. Kalau besar saya kecilkan."

    ``Dengan izin Allah anak yang tua sambung belajar buat diploma dua tahun kemudian yang kedua pulak ikut sama. Harapan saya bila mereka bekerja nanti senanglah sikit hidup saya.

    Sayangnya saya cuma berharap, Allah yang menentukan".

    "Tak sampai enam bulan bekerja dia nak kahwin. Tersentak juga rasa hati, cepat sangat anak saya laku. Walaupun saya minta dia tangguhkan dulu, sebab tak berduit buat kenduri, tetapi yang lelaki mendesak. Anak saya Izah terpaksa ikut. ``Kenduri kami ala kadar saja. Kata Izah bakal suaminya tak suka buat majlis panggil ramai orang, membazir aja. Saya ikutkan memang pun saya tak berduit lagipun hantarannya tak tinggi cukup buat kenduri saja. Selesai majlis cuma dua malam menantu saya tidur di rumah, mereka terus pindah rumah lain".

    "Dua hari lepas mereka pindah, ketika saya sibuk mengira hutang belum selesai Izah datang ke rumah bersama suaminya, bertanyakan mana set bilik pengantin sebab dia nak bawa ke rumah mereka. Izah tahu saya cuma beli katil dan tilam, almari pakaian dan almari solek pakai yang lama lagi pun rumah sewa kami kecil sangat mana nak muat. Tetapi sebenarnya saya tak mampu nak beli semua benda itu. Kerana tak ada set tersebut menantu saya minta beli yang baru. Hutang lagi. Izah tak berani bantah walaupun dia tahu saya tak berduit. Hutang lama tak selesai hutang baru bertambah. Namun dalam hati kecil saya mengharapkan kalau Izah bagi saya RM100 setiap bulan seperti sebelum dia kahwin, mungkin hutang itu boleh saya selesaikan. Tetapi sejak Izah kahwin dia tak beri saya duit langsung".

    "Waktu itu memang saya susah, mana nak bayar hutang, tiga orang anak lagi tengah belajar, seorang peringkat akhir pengajiannya, sementara seorang lagi nak ambil SPM, tetapi pada siapa saya nak mengadu, saudara mara bukan orang kaya, mereka pun duduk kampung harapkan anak-anak. Namun mereka masih bernasib baik daripada saya kerana ada anak-anak yang menolong. Berbanding saya...".

    "Kerana terdesak saya minta Izah bantu bayarkan duit pereksa adiknya, tetapi kata Izah dia tak ada duit, semua duit gajinya suaminya pegang. Kata Izah suaminya kata lepas kahwin dia mesti ikut perentah suami bukan emak lagi, syurga bawah tapak kaki suami. Lagi pun dia nak simpan duit beli kereta baru dan rumah. Hendak tak nak saya terpaksa tebalkan muka pinjam pada kawan sekerja RM100 janji bayar dua bulan. Ketika Imah habis belajar saya menyimpan hajat mungkin bila dia kerja nanti dia boleh membantu saya. Imah pulak lambat dapat kerja, dia terpaksa kerja sementara di kilang, memang dia ada bantu saya cuma beberapa bulan sebelum dapat kerja yang memaksanya pindah duduk nun di Selatan".

    "Hati saya suka dalam duka. Gembira anak dapat kerja tapi sedih dia terpaksa tinggalkan saya. Di tempat baru dia terpaksa sewa rumah, jadi untuk tiga bulan pertama memang dia tak kirimkan saya duit sedikit pun. Sebaliknya saya terpaksa meminjam bagi dia bekalan sedikit duit semasa pindah dulu. Sekali lagi kawan jadi mangsa. Tapi saya bayar balik semuanya walaupun berdikit-dikit".

    "Anak kedua pun cepat jodoh, tak sampai setahun bekerja dia kahwin orang sana. Saya buat kenduri kecil, nak panggil ramai orang kita perlu belanja besar. Asalkan mereka selamat kahwin sudah cukup. Ayah mereka datang untuk izinkan nikah saja. Tak ada satu sen pun dia keluarkan duit belanja".

    "Kalau orang lain gembira anak perempuan mereka cepat kahwin tapi orang susah macam saya cuma tangis mengiringi mereka. Sedih dan takut apakah Imah juga ikut jejak kakaknya serahkan semua duit gajinya kepada suami. Kalau saya orang senang memang saya tak harap duit mereka, tetapi susah merekalah harapan saya".

    "Dua orang anak lelaki saya Ismail dan Ishak faham masalah saya. Ismail tolak tawaran buat diploma walaupun dia layak, dia bekerja di kilang, katanya nak tolong saya dan adiknya habiskan belajar sampai tingkatan lima".

    "Saya menangis mengenangkan pengorbanannya, namun saya terus memujuk supaya dia terus belajar, biarlah saya susah bekerja dan berhutang, asalkan masa depannya terjamin, tetapi dia menolak, dia terus kerja kilang. Katanya dia akan sambung belajar kalau ada rezeki. Tapi sampai kini dia masih kerja kilang dengan pendapatan cukup makan saja. Anak keempat saya pun berakhir dengan kerja kilang".

    "Saya cukup sedih, tetapi apakan daya saya tidak ada kemampuan untuk mendesak mereka terus belajar kerana saya pun tak berduit. Ayah mereka tak ambil peduli selepas dia dapat empat orang lagi anak dengan isteri baru dan masil kecil- kecil. Peristiwa itu berlaku kira-kira 10 tahun lalu, kini badan saya semakin tua, sudah tak berdaya nak bekerja lagi. Untuk menampung hidup saya jaga anak orang yang dihantar ke rumah saya. Tetapi bila Izah tak ada pembantu dia suruh saya duduk dengan dia jaga anak-anaknya. Sekarang dah lebih 6 tahun".

    "Saya rasa saya adalah pembantu rumahnya, tapi tak bergaji, dapat makan dapat tempat tidur. Tapi masalahnya saya dah berusia dekat 50 tahun, badan saya sudah tak kuat lagi. Kerana hidup susah sejak muda, saya memang kelihatan tua. Saya fikirkan bila dia ambil saya tinggal di rumahnya dapatlah saya ke surau dan buat amal ibadah dengan lebih selesa, malangnya sembahyang terawih pun jarang-jarang dapat pergi, di rumah aja menguruskan anak cucu".

    "Bila sendirian saya selalu menangis mengenangkan nasib. Dari kecil anak saya besarkan, berhutang keliling pinggang untuk menyekolahkan mereka, tapi bila dah senang suami dia kutip hasil. Kalaulah anak saya menjaga saya, agaknya tak sampai umur saya 65 pasti saya dah mati. Cuma 15 tahun sahaja dia menjaga saya. Tetapi kalau dia ada umur dia akan hidup bersama suaminya lebih 42 tahun iaitu sejak 23 tahun umur dia mula bekerja hinggalah 65 tahun. Jadi apalah salahnya dia bantu hidup saya yang susah ini dan tolong anak-anaknya melanjutkan pelajaran. Memang tugas ibu membesarkan anak-anak dan menyekolahkan mereka, dan tak boleh minta pembalasan, itu benar, tetapi saya bukan orang senang saya susah".

    "Apa yang menyedihkan saya ialah hidup dua orang anak lelaki saya sampai bila dia mesti bekerja jadi pekerja kilang. Bukan saya hina pekerja kilang, tetapi mereka pandai, mereka dapat tawaran sambung belajar ke IPTA. Apa salahnya kakak-kakak mereka menghulurkan bantuan kerana dia tahu saya susah dan ayahnya tak membantu dan tak pernah beri nafkah. Salahkah saya meminta bantuan. Mengapa menantu saya terlalu berkira tentang duit dan membuat saya macam hamba abdi, kalau saya jadi pembantu rumah kepada orang lain tentu saya dapat imbuhan, tetapi duduk di rumah anak sendiri saya benar-benar terhina. Saya perlukan masa sendiri untuk membuat amal ibadah yang banyak saya tinggalkan semasa bekerja dahulu. Tetapi semuanya tersekat kerana menguruskan 4 orang cucu pergi sekolah rendah, sekolah agama, tadika dan sebagainya".

    "Sudahlah hidup saya susah semasa membesarkan anak-anak dahulu, dah tua begini pun saya terpaksa jaga cucu. Saya rasa terhina kerana duduki menumpang di rumah mereka. Kerana saya tidak punya apa-apa, miskin dan tak berharta saya dibuat macam hamba. Nak berbual dengan anak pun terhad, menantu sentiasa mengawasi, apa lagi kalau nak berbual dengan jiran tetangga".

    "Saya merasa amat sedih terutama bila besan atau saudara mara menantu saya datang ke rumah, saya tunggang langgang di dapur memasak, mereka cuma berbual dan menunggu hidangan terhidang di meja saya betul-betul terhina".

    "Lagi sedih bila menantu bising pasal bil elektrik dan air meningkat. Sabun pencuci cepat habis pun merunsingkan fikirannya. Menantu saya terlalu berkira pasal duit, duit, duit itu. Entah bila penderitaan saya akan berakhir. Saya sentiasa berdoa supaya saya tidak terlantar sakit terlalu lama sebelum mati. Kerana saya tak tahu siapa nak jaga saya nanti.''

    Demikian cerita Hamizah dengan nada suara tersekat-sekat. Saya hanya tumpang sedih apakah zaman ini masih ada anak-anak seperti ini, Benarlah kata Pn Hamizah, kalau diri tak berduit bukan sahaja dihina orang, anak-anak sendiri pun benci dan tak hormatkan kita lagi. Agaknya mereka terlalu hormatkan suami kerana syurga di bawah tapak kaki suami. Ibu tak berguna lagi. Tapi kata seorang teman suami boleh berganti kalau jodoh dah tiada, tapi ibu itulah satu-satunya di dunia dan di akhirat.

    Entahlah! Tapi sayangilah ibu semasa dia masih ada lagi. Kerana doa ibu membawa berkat.

Kamis, 27 Februari 2014

Cara Mengubah Teks menjadi Gambar

Software Microsoft Word tidak hanya sebatas mengelola teks, tapi juga dapat mengelola gambar. Misalnya, cara mengubah teks menjadi gambar. Paragraf teks yang berupa gambar ini biasanya dibutuhkan sebagai pelengkap artikel atau tulisan pada media. Teks yang berupa gambar akan bisa diatur ukurannya, dapat diperbesar, diperkecil, diubah ukuran panjang dan lebarnya sesuai dengan kebutuhan. Dengan kemudahan ini, Anda tidak perlu menggunakan software pengolah gambar lainnya, seperti Photoshop atau CorelDraw.

Berikut ini adalah tips atau langkah-langkah membuat teks menjadi gambar di ms word.
  1. Sebelum diconvert atur terlebih dahulu artikelnya agar rapi, (rata kiri, tengah, kanan atau justify), jenis tulisan, font dan sebagainya.
  2. Blok atau seleksi teks yang akan dijadikan gambar kemudian tekan tombol Ctrl+C untuk copy teks tersebut.                                   
  3. Letakkan kursor pada tempat dimana teks tersebut akan ditempelkan, kemudian klik tombol dropdown pada paste button seperti gambar dibawah ini, setelah itu pilih paste special.      
    paste special 
  4. Pada jendela paste special, pilih picture (enhanced Metafile atau Windows Metafile) kemudian klik OK.                                                     
  5.  Maka teks yang telah anda ketik tersebut akan berubah menjadi gambar yang dapat anda perbesar, crop, putar dan geser sesuai keinginan. 
     
Demikianlah, langkah-langkah membuat teks menjadi gambar dalam aplikasi ms-word.

Selasa, 25 Februari 2014

Tombol Kombinasi di Microsoft Word

Shortcut Microsoft Word
Assala’mualaikum … Sobat Sigmagrafis yang baik… Berikut saya sharing ilmu tentang Tombol Kombinasi Microsoft Word … Nah ini insyaallah bisa memudahkan kita dalam mempercepat proses pengetikan dokumen dan perlu untuk diketahui untuk meningkatkan kecepatan dalam mengerjakan tugas tugas pengetikan yang kita butuhkan ,Terkadang Jika kita lagi ngetik, Pemakaian mouse untuk pengaturan perbaikan ,tata letak,  dan  perintah-perintah lainnya yang menggunakan mouse membuat kita menyita waktu. Nah jika mengetahui Shorcut untuk meminimalisir pemakain mouse dalam rangka mempercepat tugas – tugas pengetikan kita ada baiknya kita mempelajari dan menggunakan shortcut Tombol Kombinasi Microsoft Word.

Oleh karena itu saya mencoba membagi ilmu kepada teman – teman semua yang kemungkinan  suatu ketika nanti membutuhkan 
Tombol Kombinasi Microsoft Word. Berikut Kumpulan Tombol Kombinasi Word yang teman – teman harus pelajari dan dipraktekkan agar mudah dan mempercepat tugas – tugas dalam pengetikan :
  1. Ctrl+a (select all) ==> berfungsi untuk memblok seluruh isi dokumen
  2. Ctrl+b (bold) ==> menjadikan huruf lebih tebal dari biasanya
  3. Ctrl+c (copy) ==> me-copy karakter yang dipilih
  4. Ctrl+e (align center) ==> untuk mengatur posisi huruf agar berada di tengah dokumen
  5. Ctrl+f (find) ==> untuk mencari teks / huruf dalam dokumen
  6. Ctrl+g (go) ==> menuju halaman yang kita inginkan
  7. Ctrl+h (replace) ==> mengganti kata dengan kata lain yang kita inginkan
  8. Ctrk+i (italic) ==> untuk memiringkan huruf / tulisan
  9. Ctrl+j (justify) ==> untuk merubah posisi teks agar rata kiri kanan
  10. Ctrl k (insert hyperlink) ==>untuk membuat tautan
  11. Ctrl+L (align left) ==>untuk menjadikan posisi tulisan rata kiri
  12. Ctrl+n (create new document) ==>untuk membuat dokumen baru
  13. Ctrl+O (open) ==>berfungsi untuk membuka file dokumen
  14. Ctrl+p (print) ==>untuk mencetak dokumen
  15. Ctrl+q (spacing) ==>merubah jarak spasi sesudah paragraf yang dipilih 10 pt
  16. Ctrl+R (align right) ==> untuk membuat posisi huruf rata kanan
  17. Ctrl+S (save) ==>untuk menyimpan file dokumen
  18. Ctrl+T (left indent) ==> untuk mengatur left indent
  19. Ctrl+U (underline) ==>untuk menggarisbawahi kalimat
  20. Ctrl+V (paste) ==> untuk menempel hasil copy
  21. Ctrl+W (close window) ==> untuk keluar dari Microsoft word
  22. Ctrl+X (cut) ==> untuk memotong huruf/gambar yang dipilih agar dapat ditempel di tempat lain
  23. Ctrl+Y (redo) ==> menggunakan kembali perintah terakhir yang dilakukan dengan sama persis
  24. Ctrl+Z (undo) ==> untuk mengulangi hal yang terakhir dilakukan
  25. Ctrl+1 (line spacing 1)  ==> membuat jarak spasi 1 spasi
  26. Ctrl+2 (line spacing 2) ==> membuat jarak spasi 2 spasi
  27. Ctrl+5 (line spacing 1,5) ==> membuat jarak spasi 1,5 spasi
  28. Ctrl+= (subscript) ==> untuk membuat penulisan huruf lebih kecil di sebelah bawah, contoh pada penulisan O2
  29. Ctrl+shift+= (superscript) ==> untuk membuat superscrip atau penulisan huruf lebih kecil di sebelah
  30. Ctrl+backspace ==> untuk menghapus satu kata ke belakang
  31. Ctrl+delete ==> untuk menghapus satu kata ke depan
  32. Ctrl+enter ==> membuat page break/halaman baru
  33. Ctrl+[ ==> memperkecil ukuran huruf
  34. Ctrl+]  ==> memperbesar ukuran huruf
  35. F1 (help) ==> membuka menu help
  36. F2 ==> hampir sama dengan cut (ctr+x), bedanya kalau cut memunculkannya pake paste, kalau F2 pake enter
  37. F5 ==> pergi ke halaman (Ctrl + G)
  38. F7 ==>  membuka dialog box Spelling and Grammar
  39. F12 (open file) ==>membuka file dokumen
  40. Ctrl+F1 ==> menampilkan atau menyembunyikan ribbon (pada MS Word 2007)
  41. Ctrl+F2 ==>  melihat print preview
  42. Ctrl+F3 ==> sama dengan backspace (menghapus ke belakang)
  43. Ctrl+F4 ==> kelua dari word
  44. Ctrl+F10 (restore down/maximize) ==> merestore down (memperkecil) dan memaximizen (memperbesar) tampilan window
  45. Ctrl+tombol panah kiri/kanan ==> memindahkan kursor satu kata ke kiri atau kanan
  46. Shift+tombol panah kiri/kanan ==> memblok satu karakter mulai dari kursos berada ke kiri/ke kanan
  47.  Ctrl+Shift+tombol panah kiri/kanan ==> memblok satu kata mulai dari kursos berada ke kiri/ke kanan
  48. Tombol Home ==> memindahkan kursor awal baris
  49. Tombol End ==> memindahkan kursos ke akhir baris
  50. Ctrl+Home ==> memindahkan kursor awal baris awal halaman
  51. Ctrl+End ==> memindahkan kursos ke akhir baris akhir halaman
  52. Ctrl+Shift+Home ==> memblok isi dokumen dari tempat kursos berada sampai pada awal halaman
  53. Ctrl+shift+End ==> memblok isi dokumen dari tempat kursos berada sampai pada akhir halaman
  54. Ctrl+Backspace ==>menghapus satu kata ke belakang
  55. Ctrl+Delete ==>menghapus satu kata ke depan
  56. Ctrl+Alt+ + ==>untuk membuat shortcut sendiri
Nah demikianlah Kumpulan Tombol Kombinasi Microsoft Word. Yang saya sharingkan semogabermanfaat buat teman- teman semua agar pekerjaan kita lebih efektif dalam memproses tugas tugas pengetikan, saya sarankah untuk dihafal semuanya. Dengan keseringan kita memakai Tombol Kombinasi Microsoft Word  dalam mengerjakan tugas pengetikan kita maka kita akan semakin terbiasa dan terasah kemampuannya serta semakin cepat. Sehingga secara  otomatis mempercepat  pekerjaan dan cepat selesai .Semoga Kumpulan Tombol Kombinasi Microsoft Word bermanfaat buat rekan-rekan semua amiiin.
Terimakasih atas kunjungan anda blog ini semoga bermanfaat…
Wassalam…